Halo Profesi : Kecakapan Kala 21 Yang Diharapkan Siswa

Kecakapan Abad 21 yang dibutuhkan siswa




Dalam mewujudkan tercapainya kecakapan Abad 21, maka pemerintah telah mencanangkan taktik di bidang pendidikan biar siswa nantinya sanggup menghadapi persaingan di era global ketika ini.

Pendidikan era 21 menjadi tanggapan dari pemerintah dalam ketercapaian kompetensi tersebut, sehingga kurikulum 2013 menjadi kitab gres dalam pelaksanaan pendidikan formal di Negara kita. Kecakapan tersebut lebih spesifik tertuang dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), dalam RPP tersebut telah termuat di dalamnya pembelajaran berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill - HOTS), penguatan pendidikan abjad (PPK), literasi, dan yang terakhir kompetensi Berpikir kritis (critical thinking), Komunikatif (communication), kretif (creativity) dan kerja sama (collaboration) atau lebih dikenal dengan istilah 4 C.

Baca Juga : Penerapan Pembelajaran berbasis STEM education

Berikut kita akan bahas masing-masing dari 4 C sebagai kecakapan era 21 sebagai berikut ;

Berpikir kritis dan pemecahan dilema (Critical Thinking and Problem Solving Skill) 

Pendidikan era 21 yaitu pendidikan yang menggabungkan secara linier antara kecakapan afektif, kognitif, dan psikomotor. Ketercapaian ke tiga ranah tersebut hanya bisa tercapai melalui pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa tersebut.

Berpikir kritis diartikan sebagai kemampauan siswa untuk berpikir bebas, bernalar sesuai dengan pengalamannya yang dikaitkan dengan pembelajaran, olehnya itu pembelajaran era 21 lebih menekankan pada pendekatan yang berpusat pada siswa (student center) dibandingkan berpusat pada guru (teacher center), murid harus dipandang sebagai subjek pembelajaran, sehingga berguru bukanlah ihwal benar dan salah, melainkan lebih kepada bagaimana siswa bisa menginterpretasikan dan berargumen atas pengetahuan yang dimilikinya.

Penerapan model pembelajaran yang sesuai untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa yaitu model pembelajaran konstruktivistik ibarat pembelajaran kooperatif, metode diskusi, curah pendapat, dan debat perlu diintensifkan untuk dipakai guru dalam pembelajaran, sehingga melatih siswa mempunyai kemampuan bertanya dan tidak takut bertanya dalam upaya menyebarkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Kreatifitas dan inovatif (creativity and innovation)

Dalam persaingan era revolusi industry 4.0 sangat diperlukan siswa mempunyai kemampuan untuk memikirkan dan mencipta hal-hal yang bersifat kebaharuan, lantaran semakin beratnya persaingan ketika ini, bahkan beberapa pekerjaan insan sanggup digantikan oleh robot atau komputer bila tidak mempunyai kemampuan kreatifitas dan novasi. Salah satu misalnya penjaga pintu tol ketika ini telah banyak yang dirumahkan lantaran pekerjaan mereka telah digantikan oleh alat pemindai berbekal pemberian kartu e-toll.

Kecakapan kreatifitas dan inovatif sanggup diterapkan dalam pembelajaran melalui beberapa hal ibarat menyebarkan dan memberikan gagasan baik secara ekspresi maupun tulisan, hal tersebut sanggup dilakukan pada ketika diskusi kelompok atau pada ketika presentasi di depan kelas, bersikap terbuka terhadap inspirasi gres yang muncul sampai bisa untuk menemukan konsep-konsep baik secara teori maupun praktik dalam pembelajaran.

Beberapa hal tersebut hanya bisa dilatihkan dan diberikan kebebasan kepada siswa untuk berekspresi berdasarkan karakteristik mereka.

Saat ini revolusi 4.0 industri telah menyiapkan segalanya dengan berbasis digital, kini saatnya kita memakai kemajuan teknologi tersebut untuk menyebarkan industri kreatif yang sanggup membuka lapangan kerja bagi banyak orang.

Kolaboratif (Collaboration)

Kolaborasi dalam pembelajaran merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan oleh dua orang siswa atau lebih untuk saling membantu, saling melengkapi dalam melaksanakan kiprah biar tercapai tujuan yang diinginkan bersama.

Kecakapan era 21 menuntut siswa mempunyai kemampuan untuk berkerja secara tim, bukan secara individual, lantaran dalam bekerja secara kelompok banyak hal dan sikap nyata yang sanggup dikembangkan dan dipelajari siswa yang mempunyai kegunaan bagi mereka di masa depan.

Pelajaran yang didapatkan dari bekerja secara tim atau kelompok yaitu siswa berguru untuk mempunyai sikap menghargai dan menghormati perbedaan pandangan, bisa bernegosiasi demi tercapainya titik temu sebagai solusi bersama, mengambil kiprah dan tanggung jawab yang diberikan dalam kelompok.

Kesuksesan seseorang sanggup dilihat dari seberapa besar kerjasama mereka dengan sesamanya, semakin sukses seseorang maka semakin banyak pula beliau melaksanakan kerjasama denagn banyak sekali pihak, lantaran tidak ada pekerjaan dan kiprah besar dalam kehidupan ini yang dilakukan dengan sendiri, semuanya harus bekerja secara tim. Olehnya itu kecakapan siswa era 21 sangat diperlukan mempunyai kemampuan bekerja dalam kelompok (Collaboration)

Baca Juga : Teori berguru Kognitifistik, humanistik, konstruktivistik dan Behavioristik

Komunikatif (Communication)

Komunikasi merupakan penyampaian sebuah gagasan, inspirasi dan emosi dengan memakai symbol, kata, gambar dan angka untuk mendapat respon dari peserta pesan. Keterampilan berkomunikasi termasuk salah satu hal yang penting dimiliki oleh siswa, lantaran kemampuan untuk menjadi pemimpin (leadership) membutuhkan gaya komunikasi yang baik biar pembicaraannya sanggup diterima orang lain.

Dalam pembelajaran di sekolah perlu dilatihkan kemampuan berkomunikasi secara holistik, lantaran kemampuan berkomunikasi merupakan proses panjang dalam otak insan untuk menentukan dan memilah bahasa yang akan dikeluarkan, sehingga abjad dan jiwa seseorang sanggup terlihat salah satunya dari gaya bicara yang ia gunakan.

Selain itu guru perlu menanamkan beberapa hal terkait keterampilan berkomunikasi siswa diantaranya mengajarkan cara mengutarakan inspirasi dengan baik ketika berdiskusi, mengajarkan pada siswa ihwal perbedaan ketika berbicara dengan orang yang lebih bau tanah baik secara konten maupun konteks pembicaraan, mengajarkan bahwa komunikasi tidak selamanya tetang berbicara melainkan juga harus menjadi pendengar yang baik dan menghargai pendapat orang lain.

Namun ketika ini telah banyak media yang sanggup dipakai untuk melaksanakan komunikasi (Social media), oleh lantaran itu siswa harus diajarkan bijak dalam memakai media tersebut. Kebebasan berbicara dan beropini memang itu hak kita sebagai manusia, namun ingat bahwa kebebasan itu harus bertang jawab.

Demikianlah artikel yang membahas ihwal Kecakapan era 21 yang dibutuhkan siswa, semoga bermanfaat bagi pembaca semua.

0 Response to "Halo Profesi : Kecakapan Kala 21 Yang Diharapkan Siswa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel