Halo Profesi : Diam-Diam Sukses, Karakteristik Guru Yang Disenangi Siswa

Kiat sukses menjadi guru yang di cintai, disenangi, dan didengarkan oleh akseptor didik





Menjadi seorang guru yang disenangi oleh akseptor didik menjadi dambaan setiap guru, alasannya yaitu dengan timbulnya rasa sayang akseptor didik terhadap gurunya maka ilmu yang diajarkan oleh seorang guru akan gampang diserap oleh mereka.

Banyaknya insiden akseptor didik tidak menyukai dan bahkan benci dengan mata pelajaran tertentu, sebetulnya bukan pelajarannya yang menjadi momok dan beban bagi akseptor didik, namun guru yang mengajar pada mata pelajaran itu yang tidak menyenangkan di mata akseptor didik.

Seiring dengan perkembangan zaman kini ini guru dituntut lihai dalam merebut hati akseptor didik, tidak menyerupai sedia kala, bermodal bunyi keras dan angker bagi akseptor didik lantas guru tersebut membuat mereka takut.

Berikut kiat-kiat, cara atau metode yang sanggup diterapkan seorang guru semoga sanggup disenangi oleh akseptor didik mereka di sekolah !

1. Berikan perhatian kecil

Siapa sih yang tidak ingin diperhatikan ? kalimat tersebut membuat kita kembali sadar bahwa “betul” bila setiap insan membutuhkan perhatian, apalagi seorang akseptor didik yang rasa ego dalam dirinya masih sangat tinggi

Berbicara dengan akseptor didik dengan menyentuh pundak, mengusap-usap punggung atau rambut mereka, metode ini merupakan cara terbaik penyampaian pesan terhadap akseptor didik semoga mereka sanggup mendengarkan dan mendapatkan nasihat dari guru dengan baik.

Sentuhan yang lapang dada merupakan ungkapan rasa cinta dan perhatian sepenuhnya yang diberikan sanggup dirasakan oleh akseptor didik.

2. Biasakan tersenyum ketika mengajar

Salah satu faktor yang membuat siswa kurang menyukai guru mereka alasannya yaitu jarangnya guru tersebut tersenyum di dalam kelas, apa salahnya tersenyum sebentar, bila ada akseptor didik yang menjawab pertanyaan dengan salah maka guru perlu merespon dengan dengan senyuman dan berkata “iyya bagus.

Pelajaran akan menjadi sangat menyenagkan di dalam kelas bila seorang guru mempunyai jiwa humoris, namun jiwa humoris yang berlebihan tidak terlalu baik dimunculkan berlebihan.


3. Biasakan mengucapkan Tolong, Terima kasih dan maaf

Bahkan ketika terpikirkan untuk menulis poin ini penulis yang juga berprofesi sebagai guru eksklusif merinding memikirkan kata tersebut, bahwa kita lupa akan penghargaan dan penghormatan kepada akseptor didik kita, namun kita berharapan sebaliknya ingin mendapatkan penghargaan dari mereka.

Penulis tidak menyampaikan banyak, namun ada guru yang mungkin alasannya yaitu lupa atau sibuk sehingga tidak sempat mengucapkan kata tersebut. Sering sekali kita sebagai seorang guru menyuruh akseptor didik kita untuk mengambilkan sesuatu, entah itu alat tulis, barang kelupaan di kantor, atau sekedar membantu menghapus papan tulis yang kotor.

Disaat mereka tiba membawa sesuatu yang menjadi pesanan kita lantas mereka membalikkan tubuh dan tidak mendapatkan ucapan “terima kasih nak,” mereka tidak mendapatkan ucapan tersebut. Sebagai akseptor didik yang telah membantu guru mereka memang sama sekali tidak membutuhkan ucapan tersebut, namun ucapan tersebut sanggup meningkatka rasa percaya diri dan rasa cinta mereka kepada gurunya.

Begitupula dengan ucapan “tolong” ketika menyuruh akseptor didik untuk melaksanakan sesuatu diluar dari proses berguru mengajar, kita terlalu sering untuk to the point “ambilkan tas ibu guru di kantor nak !”

Berikut dengan ucapan kata “maaf”, mungkin jarang dari kita sebagai guru yang meminta maaf kepada akseptor didik kita ketika terlambat masuk ke dalam ruang kelas, padahal waktu yang tidak terpakai tadi yaitu hak mereka untuk belajar, hak mereka bahwa gurunya sudah berada di dalam kelas memperlihatkan pelayanan kepada mereka.

4. Sesekali bermainlah bersama mereka

Sebagai seorang guru memang perlu memberi jarak dirinya terhadap akseptor didik, memang seorang guru harus menjadi teman bagi akseptor didik mereka, namun mereka kadang lupa akan batasan, terkadang akseptor didik tidak lagi sopan terhadap gurunya bila sudah terlalu dekat, dengan bermain bersama mereka akan membuat rasa saling menghargai, ada perasaan yang begitu bersahabat antara guru dengan akseptor didik, sehingga tercipta rasa kedekatan dan emosional yang berpengaruh diantara keduanya.

Jika telah terjadi rasa kedekatan dan emosional yang berpengaruh antara akseptor didik dan guru mereka maka sanggup dibayangkan bagaimana kondisi kelas ketika jam pelajaran berlangsung, akseptor didik akan antusias mendengarkan pelajaran dari guru mereka, alasannya yaitu rasa cinta yang seutuhnya sanggup dihadirkan dan dihadiahka oleh guru mereka terhadap dirinya

Demikianlah artikel ihwal Rahasia sukses, karakteristik guru yang disenangi siswa, semoga bermanfaat bagi para pembaca.

0 Response to "Halo Profesi : Diam-Diam Sukses, Karakteristik Guru Yang Disenangi Siswa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel